Sabtu, 28 April 2012

Cerita secangkir kopi


Who am I? Saya hanyalah sosok manusia yang awalnya sekedar mengagumi cowok, lama-lama naik tingkat jadi nafsu sama cowok, lama-lama punya temen senasib juga. Terserah lah pada mau ngomong ini-itu, maka dengan ini saya curahkan isi hati pada blog ini yang isinya uneg-uneg saya dari sisi “gay”.


Pernah suatu ketika, aku sewaktu santai, gak sengaja denger lagu “tentang diriku” dari javablanca dari salah satu blog, Awalnya gak tau, band lokal ini ternyata udah masuk ke radio-radio, tapi penasaran sih, trus pas diajakin nonton konsernya di salah satu kampus pas bulan lalu-lalu… wew lagunya kok ngena banget di hati nih. ngebuat memori lama bangkit lagi, padahal udah aku kubur dalem-dalem, gak  mau ditengok lagi. jadi terngiang-ngiang gitu. ya udah review lagi. jadi mellow lagi. jadi senyum sendiri. jadi ketawa lagi. jadi edan. Krik krik krik....
 

Awalnya…….


Jumat siang, sesudah sholat jumat, kamu mengirimkan pesan singkat padaku ingin mengajak ngobrol lewat aplikasi chatting ternama. Saat itu, kamu mengubah status kamu menjadi “gula jawa” saat aku ngobrol denganmu dan bertukar foto lewat sana. Aku gak paham maksud kamu mengubah status itu. Apakah itu sindiran, pujian ataukah retorika belaka?


Keputusanku….


Pertama kali aku memutuskan untuk bertemu denganmu, saat itu kita berdua ngobrol ditemani secangkir kopi hangat dan pelengkapnya kue coklat, sambil mendengarkan alunan lagu. Kita saling mendekatkan diri satu sama lain. Saat itu, kita  berbicara tentang impianmu, topik-topik hangat ringan, rahasia-rahasia tentang kamu, bergosip, ngobrol ga jelas, dan dikit-dikit kamu mengalihkan wajahmu kepada si BeBe kesayanganmu itu. 


Aku ingat….


Aku ingat saat itu kamu berkata, dirimu akan pergi keluar jogja dan kita bisa bertukar kabar lewat teknologi. saat pulang, kita berdua mampir di sebuah warung bakmi jawa, yang aku anggap sebagai “makanan perpisahan”. 

Aku ingat sewaktu aku sampai rumah sebuah pesan dikirim kepadamu, menanyakan, meminta maaf kalau udah mengajak pergi sampai larut malam.
  
Aku ingat kalau kamu pernah berjanji mengajakku untuk pergi berdua ke pantai di daerah selatan Jogjakarta sesudah aku ikut tes masuk perguruan tinggi dan aku menyanggupinya.

Aku ingat waktu itu aku menyatakan rasa tertarik padamu dan kamu bilang jangan terburu-buru. Saat itu aku berpikir, mungkin aku terlihat childis buat dirimu, saya tau kita berbeda usia (aku baru lulus sekolah menengah atas dan dirimu sudah akan lulus kuliah)
Aku ingat  dulu kamu bilang bahwa dirimu “pure gay” dan  aku “gay nanggung” Aku tau, aku gak berhak menuntut apapun dari kamu. Aku gak tau apakah kamu masih ingat diriku dan sepenggal  kisah tentang diriku….



Sekian lama kita berpisah
taukah kau masih ada rasaku yang kau bawa
sempat menjalani dengan yang lain
tanpa kusadari ku hanya sakiti mereka
kadang ku rasa pantas ku tau tentang dirimu


hey..
apa kabar kau disana
masihkah ingat wajahku
tentang diriku
dan suara rahasiakuu..

heey..
apa kabar kau disana
bisakah kita bertemu lagi
ku hanya ingin pastikan 
disana kau baik baik saja..


ooh...
ku tahu kau kini bersama yang lain
tapi adakah sedikit kau rindukan diriku
pernahkah kau sekedar tuk mengingat namakuu~


hey..
apa kabar kau disana
masihkah ingat wajahku
tentang diriku
dan suara rahasiakuu..

heey..
apa kabar kau disana
bisakah kita bertemu lagi
ku hanya ingin pastikan 
disana kau baik baik saja..


hey..
apa kabar kau disana
masihkah ingat wajahku
tentang diriku
dan suara rahasiakuu..

heeyy..
apa kabar kau disana
masihkah ingat wajahku
tentang diriku
dan suara rahasiakuu..

heey..
apa kabar kau disana
bisakah kita bertemu lagi
ku hanya ingin pastikan 
disana kau baik baik saja..